Mengapa Bank Syariah Lebih Mahal dari Bank Konvensional? (1)

Saya ingin meminjam riset Laily Dwi Arsyanti dan Irfan Syauqi Beik berjudul “Why The Rate of Financing In Islamic Banks is High?” untuk menjawab pertanyaan ini. Mereka mendapati bahwa biaya-biaya yang ditanggung institusi perbankan mempengaruhi pricing pembiayaan syariah.

Mengapa demikian? Mereka tidak secara eksplisit menjelaskan alur berpikirnya, tapi berikut ini dugaan saya.

Perbankan syariah adalah badan usaha sebagaimana perusahaan lainnya. Supaya untung, pendapatan mereka harus lebih besar daripada beban/biayanya. Pendapatan bank syariah adalah selisih/margin dari transaksi (baik murabahah, musyarakah, mudharabah, dst), sementara beban/biayanya adalah seluruh pengeluaran bank agar ia tetap dapat beroperasi.

Riset Laily dan Irfan mengambil tiga komponen biaya sebagai bahan evaluasi: cost of deposits, biaya overhead, dan tingkat non performing financing yang diambil dari tiga bank konvensional, tiga bank umum syariah, dan satu unit usaha syariah bank konvensional. Seluruh bank yang menjadi obyek studi beroperasi di Malaysia.

Rinciannya, bank konvensional diwakili oleh Malayan Banking (Maybank) Bhd, AmBank Bhd, dan Public Bank Bhd. Bank syariah diwakili oleh AmIslamic Bank, Bank Islam Malaysia Bhd, dan Bank Muamalat Malaysia. Adapun unit usaha syariah diwakili oleh Maybank Syariah.

Mari kita bahas satu-satu.