SMDR, Kenapa Pelit Dividen? Serial Emiten #3

Buat Anda yang tidak pegang emiten ini atau tidak baca berita beberapa hari belakangan, berikut ini infonya: SMDR mengalami ARB tiga hari berturut-turut sejak Rabu (29/6). Penyebabnya, manajemen mengumumkan pembagian dividen yang nilainya kecil sekali, yaitu senilai Rp50 per lembar saham, atau sekitar 10% dari laba bersih 2021.

Jadi bagaimana posisi Anda di emiten ini? Atau sudah buru-buru bongkar muatan sejak munculnya hasil RUPS kemarin?

So, apa yang sebenarnya terjadi dengan SMDR?

Kinerja & Prospek Bisnis

Menurut public expose yang dirilis bulan lalu, sebenarnya bisnis SMDR masih tumbuh cukup pesat. Pendapatan dan laba bersih mereka sampai dengan Mei 2022 naik masing-masing 95% dan 319% year-on-year,

Sebagian besar (82,6%) pendapatan SMDR tahun 2021 berasal dari shipping line-nya. Oleh karena itu, prospek bisnis SMDR ini sangat tergantung pada harga freight internasional. SMDR ini hanya price taker. Berapa pun harga yang ditetapkan MLO (main line operators), SMDR akan mengikuti.

Kebetulan sejak pandemi, ongkos transportasi melonjak tidak terkira karena MLO menerapkan program blank sailing. Akibatnya, kontainer menjadi langka dan otomatis meningkatkan harga. SMDR seketika menikmati keuntungan dari kondisi tersebut. Hal ini tercermin dalam laporan keuangan 2021, di mana mereka menikmati pertumbuhan pendapatan dan laba bersih masing-masing sebanyak 40% dan 123% (SMDR masih mencatatkan kerugian di tahun 2020).

Masalah dunia logistik hari ini sudah bukan blank sailing lagi, tetapi congestion di pelabuhan-pelabuhan utama dunia. Akan tetapi, imbasnya tetap berwujud pada masih mahalnya harga kontainer.